- Pierre Gasly hampir mencelakai dirinya saat gelaran F1 GP Jepang 2022, Minggu (9/10/2022).
- Sebuah crane hadir di lintasan sirkuit Suzuka saat Gasly masih melaju di tengah cuaca yang buruk.
- Atas insiden itu, Federasi Otomotif Internasional (FIA) pun menggelar penyelidikan.
SKOR.id - Pembalap Scuderia AlphaTauri, Pierre Gasly hampir mencelakai dirinya saat gelaran F1 GP Jepang 2022, Minggu (9/10/2022).
Insiden kecelakaan yang dialami Carlos Sainz Jr. pada lap pembuka mendorong marshal untuk membawa crane ke dalam lintasan untuk membantu mengeluarkan mobil Ferrari F1-75 yang terjebak di gravel trap.
Stewards akhirnya memutuskan mengangkat bendera merah agar sesi balapan dihentikan untuk sementara.
Sayangnya, Gasly yang memulai balapan dari pit lane masih mengemudikan mobilnya sendirian saat Stewards memberikan peringatan.
Ia pun tak menyadari keberadaan crane tersebut karena cuaca yang buruk membuat jarak pandang kian pendek.
Pembalap Prancis itu terkejut ketika melihat crane di sisi kiri jalan sedang membereskan mobil Sainz.
Ia langsung memaki lewat radio karena kesal mobil tersebut sudah dikeluarkan ketika masih ada pembalap yang berputar di trek.
Pilot yang mulai musim depan hijrah ke tim Alpine itu menyebut ia bisa saja celaka kalau tidak hati-hati.
Pierre Gasly isn’t angry because of the crash or the advertising board. He’s angry because he could’ve SERIOUSLY INJURED HIMSELF. Why aren’t commentators talking about this foolishness from race control??? pic.twitter.com/gjY5swvSSg— deni (@fiagirly) October 9, 2022
Atas insiden itu, Federasi Otomotif Internasional (FIA) pun menggelar penyelidikan untuk melihat pelajaran apa yang dapat dipelajari, guna memastikan tidak ada masalah berulang di masa depan.
“Meski merupakan praktik normal untuk memulihkan mobil saat kondisi Safety Car dan bendera merah, karena keadaan tertentu dan juga mempertimbangkan umpan balik dari sejumlah pembalap, FIA telah meluncurkan tinjauan menyeluruh tentang peristiwa yang melibatkan recovery vehicle di Grand Prix Jepang,” bunyi pernyataan resmi FIA.
“Ini adalah bagian dari praktik umum pembekalan dan analisis semua insiden balapan untuk memastikan perbaikan proses dan prosedur yang berkelanjutan.”
Salah satu aspek kunci dari investigasi kemungkinan adalah apakah marshal trackside bertindak sepihak dalam mengirim crane keluar begitu cepat, atau mereka diberi wewenang untuk melakukannya oleh Race Control.
Pasal 2.6.1 Appendix H dalam Kode Olahraga Internasional di mana semua event FIA dijalankan, menyatakan dengan jelas,“Tidak ada Marshal atau kendaraan yang boleh memasuki perimeter sirkuit tanpa izin dari Race Control.”
Baca Berita F1 Lainnya:
Nyaris Tewas di GP Jepang, Ayah Bintang F1 Mengecam Ofisial F1 atas Insiden Traktor
F1 GP Jepang 2022 dan Munculnya Bayangan Tragedi Kelam Jules Bianchi