- AlphaTauri tidak terima dibilang berkonspirasi dengan Red Bull untuk memenangkan Max Verstappen di GP Belanda.
- Hal itu karena lantaran insiden pit stop Yuki Tsunoda mengacaukan strategi Mercedes.
- Komunikasi radio tim membuktikan tak ada kejanggalan.
SKOR.id - Insiden pitstop yang menimpa pembalap Scuderia AlphaTauri, Yuki Tsunoda, menimbulkan tanggapan miring dari warganet.
AlphaTauri dianggap menskenariokan hal ini demi mengacaukan strategi Mercedes dan membuat pembalap Red Bull, Max Verstappen, menang.
Warganet menganggap upaya menepikan mobil sebanyak dua kali yang dilakukan Tsunoda pada F1 GP Belanda 2022, akhir pekan lalu, janggal.
Tepatnya setelah pit stop, Tsunoda merasa ban belakang tidak terpasang dengan benar dan melapor kepada tim melalui radio komunikasi.
Pembalap asal Jepang tersebut kemudian diminta oleh AlphaTauri untuk memarkir mobilnya dan mematikan mesin.
Saat bersiap keluar kokpit, tim menginstruksikan agar dia membawa mobil ke box karena mereka tidak menemukan masalah pada ban.
Adanya pit stop tambahan membuat Tsunoda banyak kehilangan waktu. Belum lagi, usai ganti ban, dia masih merasakan hal yang sama.
Tim memperkirakan sumber masalah Tsunoda adalah diferensial mobil. Dia pun diminta keluar dari pit lane agar tidak menghalangi pembalap lain.
Tsunoda lantas mencari tempat aman untuk meninggalkan mobil. Steward lantas mengumumkan virtual safety car yang dimanfaatkan Max Verstappen ganti ban.
Lewis Hamilton dan George Russell kehilangan posisi unggul mereka karena tak mengambil kesempatan. Situasi tersebut mengacaukan strategi Mercedes.
Mercedes baru memanggil Russell untuk ganti ban ketika safety car sungguhan muncul karena insiden yang dialami pembalap Alfa Romeo, Valtteri Bottas.
Meski sekilas terlihat janggal, rekaman video dan komunikasi radio tidak menunjukkan ada sesuatu yang aneh.
Namun, itu tidak menyurutkan tudingan konspirasi dari warganet. Mereka bahkan sampai melakukan cyber bullying kepada ahli strategi Red Bull, Hannah Schmitz.
Tudingan konspirasi ini dibantah mentah-mentah oleh AlphaTauri. Dalam rilisnya, mereka membela Hannah Schmitz.
Sebagai catatan, AlphaTauri merupakan tim satelit Red Bull. "Sangat menyedihkan membaca beberapa komentar yang ditujukan kepada tim dan Kepala Strategi Red Bull, Hannah Schmitz," tulis tim tersebut.
"Perilaku penuh kebencian tidak bisa ditoleransi dan soal tuduhan melakukan permainan kotor, itu tidak bisa diterima. Tidak benar dan sama sekali tidak menghormati Hannah dan AlphaTauri.
Berita Red Bull Racing Lainnya:
Red Bull Takkan Halangi Pierre Gasly Cabut ke Alpine
Red Bull Racing Bertekad Amankan Posisi 1-2 Klasemen F1 2022