- Seorang hakim di Brasil memerintahkan legenda F1 Nelson Piquet harus diselidiki.
- Dia bisa menghadapi denda £1,5 juta atau sekitar Rp26,6 miliar akibat rasisme terhadap Lewis Hamilton.
- Pria berusia 69 tahun itu bahkan dilarang mengikuti Grand Prix Inggris awal bulan ini.
SKOR.id - Mulutmu harimaumu. Begitu pribahasa bagi orang yang sembarang bicara. Mantan bintang Formula Satu (F1) Nelson Piquet bisa menghadapi denda £1,5 juta atau sekitar Rp26,6 miliar.
Seorang hakim di Brasil memerintahkan dia harus diselidiki setelah membuat komentar rasis dan homofobik tentang Lewis Hamilton.
Mantan bintang F1 membuat pernyataan ketika berbicara tentang pembalap Inggris di podcast pada bulan November. Pria berusia 69 tahun itu bahkan dilarang mengikuti Grand Prix Inggris awal bulan ini.
Sementara Mirror melaporkan sebuah kelompok hak asasi manusia telah mengajukan tuntutan terhadap Piquet. Legendaris pebalap Brasil itu melakukan "kerusakan moral terhadap orang kulit hitam dan LGBTQ+".
Piquet memang meminta maaf atas bahasa yang dia gunakan. Sekarang harus membela kasusnya kepada hakim Brasil Felipe Costa da Fonseca Gomes dari pengadilan Federal Distrito, di mana dia bisa diperintahkan untuk membayar ganti rugi sebesar £1,5 juta.
Formula 1 mengutuk kata-kata itu sebagai "tidak dapat diterima dalam bentuk apa pun dan tidak memiliki bagian dalam masyarakat".
Sementara Lewis Hamilton mengatakan kepada GP Inggris: "Saya telah menerima pihak yang menerima rasisme dan narasi negatif dan kuno serta nada diskriminasi. Saya tidak yakin mengapa kami terus memberikan platform kepada orang-orang yang lebih tua ini."
"Mereka berbicara tentang olahraga. Tetapi kami mencari untuk pergi ke arah yang berbeda. Ini gambaran yang lebih besar. Sekarang reaksi spontan dari perusahaan di seluruh dunia," ujar Lewis Hamilton.
Putri Piquet, Kelly, yang diduga berkencan dengan saingan Hamilton dan pemenang F1 musim lalu Max Verstappen, meminta maaf atas kata-kata ayahnya.
View this post on Instagram
Piquet juga meminta maaf atas penggunaan bahasa kotor tersebut. Dia berkata: "Apa yang saya katakan adalah pemikiran yang buruk. Saya tidak membelanya. Tapi saya akan mengklarifikasi bahwa istilah yang digunakan secara luas dan historis telah digunakan sehari-hari dalam bahasa Portugis Brasil sebagai sinonim untuk 'pria' atau ' orang' dan tidak pernah dimaksudkan untuk menyinggung."
"Saya tidak akan pernah menggunakan kata yang dituduhkan kepada saya dalam beberapa terjemahan. Saya sangat mengutuk setiap saran bahwa kata itu digunakan oleh saya dengan tujuan meremehkan seorang pengemudi karena warna kulitnya."
"Saya meminta maaf dengan sepenuh hati kepada siapa pun yang terpengaruh, termasuk Lewis, yang merupakan pembalap yang luar biasa, tetapi terjemahan di beberapa media yang sekarang beredar di media sosial tidak benar. Diskriminasi tidak memiliki tempat di F1 atau masyarakat dan saya senang untuk mengklarifikasi. pikiran saya dalam hal itu." *
Berita F1 Lainnya:
Para Pembalap Formula 1 Puji Kinerja Halo yang Telah Selamatkan Nyawa Guanyu Zhou
Debut di F1 2022, Guanyu Zhou Ingin Beri Bukti Kelayakan