- Eks pembalap F1, Juan Pablo Montoya, memprediksi Max Verstappen ketar-ketir bersaing dengan Charles Leclerc di F1 2022.
- Max Verstappen menyadari mobil Ferrari adalah yang tercepat musim ini.
- Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, menyanggah anggapan tersebut.
SKOR.id - Juan Pablo Montoya menduga Max Verstappen (Red Bull Racing) sebenarnya tertekan bersaing dengan Charles Leclerc (Ferrari).
Analisis eks pembalap F1 itu didasari pada hasil F1 GP Spanyol 2022. Verstappen sempat melontarkan sumpah serapah kepada teknisi Red Bull saat lomba.
Pembalap asal Belanda itu mengalami masalah DRS hingga kesulitan menyalip George Russell (Mercedes-AMG Petronas) ketika Leclerc memimpin balapan.
Dan, jika Leclerc tidak mengalami masalah teknis di tengah lomba hingga harus keluar lintasan, Montoya yakin Verstappen akan terjebak dalam mimpi buruk.
Pada akhirnya, Verstappen justru mampu menutup balapan di Sirkuit Catalunya-Barcelona tersebut dengan kemenangan.
Apalagi bila melihat rekam jejak, awal musim ini, di mana Verstappen maupun Red Bull sering mengalami masalah teknis.
View this post on Instagram
"Saya menduga tekanan banyak datang karena Ferrari memiliki mobil lebih cepat kali ini. Mereka seharusnya memenangi balapan," katanya dilansir Express.co.uk.
"Leclerc seharusnya memenangi lebih banyak balapan (musim ini) dan dia (Verstappen) membuat kesalahan karena mobilnya sampai ke lapangan rumput."
"Hal tersebut membuatnya dalam situasi gawat. Alhasil dia mulai marah pada tim setelah bermasalah dengan DRS."
"Tapi setelah dia mengalami itu dan bilang (ke tim) lewat radio, mereka bilang 'Anda harus hati-hati karena Anda telah menekan tombol dua kali atau Anda sengaja menutupnya. Berhati-hatilah'."
"Timnya pun melakukan tugas dengan baik, mengubah strategi yang dieksekusi dengan baik olehnya (Verstappen). Mereka tidak lagi balapan dengan Ferrari tetapi memiliki jalan yang berbeda," katanya.
Meski demikian, Christian Horner sebagai prinsipal tim Red Bull Racing, menolak anggapan Montoya soal pembalapnya tersebut.
Menurutnya, tantrum yang sempat ditunjukkan Verstappen di Spanyol tak terkait hasil jelek di awal musim seperti GP Bahrain dan GP Australia.
"Kala itu memang ada sedikit kemarahan yang bisa kami maklumi karena dia mungkin telah menekan tombol hingga 50 kali di lintasan lurus."
"Itu adalah hal yang harus kami atasi," kata Horner, membela Verstappen.
Berita Formula 1 Lainnya:
''Mengintil'' Mobil Sergio Perez di F1 GP Spanyol, Lewis Hamilton Diduga Lakukan Pelanggaran
Fernando Alonso Pilih Damai dengan FIA usai Lontarkan Kritikan ke Steward