- Formula 1 dan Formula E menjadi dua balapan mobil single-seater terpopuler di dunia.
- Berbeda usia sekitar 50 tahun-an, Formula 1 dan Formula E masih dilihat sebagai balapan yang serupa.
- Padahal, Formula 1 dan Formula E punya perbedaan mendasar dalam kompetisinya.
SKOR.id - Formula 1 dan Formula E merupakan dua kompetisi balap mobil yang "serupa tapi tak sama."
Masyarakat awam hanya melihat perbedaan keduanya sekadar "balap mobil bensin dan mobil listrik." Padahal, perbedaannya lebih besar dari sekadar penggunaan bahan bakar.
Formula 1 sebenarnya bukanlah nama kompetisi "secara harfiah," melainkan kelas balapan yang merujuk pada tata peraturan balapan mobil single seater yang dikeluarkan Federasi Otomobil Internasional (FIA).
F1 adalah kelas teratas dari balapan mobil yang diakui FIA, diselenggarakan di sirkuit balapan atau sirkuit jalan umum. Aturan mainnya pun diatur oleh FIA dan diperbarui secara periodik.
Sedangkan Formula E muncul pada tahun 2014. Saat itu, gagasan Formula E membawa pesan elektrifikasi industri mobil, mengurangi emisi karbon dioksida dan memperkenalkan sistem hibrida dan listrik. Ya, Formula E membawa wacana "tak sekadar kompetisi balap mobil."
Skor Indonesia merangkum 3 perbedaan Formula 1 dan Formula E, dikutip dari berbagai sumber.
Mobil
Perbedaan mencolok antara Formula 1 dan Formula E adalah penggunaan sumber tenaga pada mobil. Mobil Formula E didesain sepenuhnya menggunakan tenaga baterai berkapasitas 54 kW/jam.
Sedangkan mobil Formula 1 menggunakan mesin turbo hybrid 1.600 cc. Pada musim 2022, mesin balap F1 menggunakan bahan bakar yang mengandung bio etanol E10.
Mobil F1 jelas lebih besar secara kekuatan, dan lebih cepat. Mobil generasi 2022 saat ini disebut bisa memberikan kekuatan hingga 1000 horse power.
Sedangkan mobil Formula E 2022 memiliki tenaga sampai dengan 250 kilowatt atau setara dengan 335 horse power, atau hanya sepertiga mobil F1.
Secara desain, kedua mobil memiliki kemiripan. Memiliki frontwing dan rearwing, desain kokpit yang mirip, dengan sistem keamanan yang hampir sama. Namun, ada perbedaan mendasar di baliknya.
Mobil Formula E dibangun dari bawah ke atas sebagai kendaraan listrik sepenuhnya, berbeda dengan rangkaian mobil F1. Jika mobil F1 memiliki mesin, tangki bahan bakar, dan sistem hybrid di bawah bodinya, mobil Formula E menempatkan baterai, transmisi, dan motor listrik.
Ban mobil F1 dan FE pun berbeda. Formula 1 menggunakan ban licin dengan spesifikasi hard, medium, dan soft, mobil Formula E menggunakan ban segala cuaca dengan spesifikasi seperti yang Anda temukan di mobil jalan raya.
Dikutip dari Science Focus, Mobil F1 juga terhitung lebih bising, namun lebih ringan dibandingkan mobil Formula E.
Sirkuit
Sirkuit Formula E lebih pendek dibandingkan sirkuit Formula 1. Formula E menggelar hampir semua balapannya di sirkuit jalan raya, dibandingkan Formula 1 yang punya spesifikasi lebih rumit dalam hal sirkuit.
Selain itu, sirkuit Formula E terbilang lebih sempit dibandingkan Formula 1, dengan spesifikasi mirip jalan raya biasa. Namun, berbeda dengan Formula 1 yang ingin menunjukkan akselerasi dan kekuatan mobil dengan trek lurus, sirkuit Formula E lebih dinamis di belokan dan kontur sirkuit.
Faktor ni juga dipilih karena Formula E memiliki visi untuk membawa balapan langsung ke penggemar. Tanpa perlu pembangunan infrastruktur yang rumit, ketatnya persaingan di Formula E bisa dinikmati oleh para penggemarnya.
Persiapan sirkuit Formula E juga lebih cepat dibanding Formula 1. Dalam kasus Formula E Prix Jakarta, Pemprov mempersiapkan sirkuit kurang lebih selama 100 hari dibanding persiapan sirkuit Formula 1 yang homologasinya memerlukan waktu jauh lebih lama.
Format Balapan
Tidak seperti F1 di mana latihan, kualifikasi, dan balapan berlangsung selama tiga hari, semua sesi trek resmi Formula E berlangsung dalam satu hari dengan pengecualian sesi pcek sirkuit selama 30 menit pada Jumat malam.
Balapan Formula E berlangsung selama 45 menit +1 lap dan biasanya berlangsung pada Sabtu sore.
Sebelum itu, terdapat dua sesi latihan terpisah, dan sesi kualifikasi dua bagian yang mengerucut pada superpole: sesi penentuan enam pembalap tercepat yang berjuang untuk mengamankan pole position.
Tidak seperti F1, pitstop tidak wajib di Formula E. Tim Formula E juga tidak diperbolehkan mengganti ban kecuali mereka mengalami kebocoran.
Sedangkan di F1, seorang pembalap mungkin melakukan 2-3 pit stop selama balapan, mengganti ban setiap kali masuk pit.
Baca Berita F1 dan Formula E Lainnya:
Lewis Hamilton Lakoni Awal Musim Terburuk di F1 sejak 2009
Dampingi Presiden, Anies Baswedan Sebut Trek Formula E Jakarta Sudah Selesai 100 Persen