- Lewis Hamilton menyebut para pembalap MotoGP sebagai orang-orang yang nekat.
- Hal ini dikarenakan prosedur keselamatan di MotoGP lebih sedikit daripada Formula 1.
- Dengan tidak adanya sabuk pengaman, para pembalap MotoGP disebut akan langsung berhadapan dengan mau saat mengalami kecelakaan.
SKOR.id - Faktor keselamatan adalah salah satu yang menjadi perhatian dalam ajang balap.
Bagaimana tidak, para pembalap dituntut memacu kendaraan mereka dalam kecepatan tinggi, yang membuat nyawa mereka dipertaruhkan.
Pembalap Formula 1, Lewis Hamilton, menyebut aspek keamanan di ajang balap mobil jauh lebih baik.
Dengan adanya sabuk pengaman dan beragam komponen pengaman, ia menilai keselamatan para pembalap F1 lebih terjamin.
Hal tersebut tidak didapat di MotoGP. Para pembalap tidak dilengkapi dengan komponen pengaman selain baju balap.
"Valentino Rossi sering menyebut pembalap F1 banyak mengagumi para rider MotoGP, begitu sebaliknya," kata Hamilton, dikutip dari Planet F1.
"Buat saya pribadi, pembalap MotoGP jauh lebih nekat. Mereka tidak punya sabuk pengaman. Kalau crash, nyawa bisa melayang."
"Sangat sulit buat mereka untuk meningkatkan aspek keselamatan. Akan selalu ada ketakutan di sana."
"Sementara kami di F1 dari waktu ke waktu makin aman saat membalap," ujarnya menambahkan.
Hamilton tidak membual. Kecelakaan yang dialami pembalap Haas, Mick Schumacher di GP Arab Saudi 2022 menunjukkan bagaimana aspek keselamatan di F1 telah berkembang sedemikian pesat.
Schumacher, yang menabrak dinding pembatas dalam kecepatan 170mil perjam, tidak mengalami cedera serius kendati mobilnya ringsek.
Demikian pula dengan kasus kecelakaan Romain Grosjean pada rangkaian GP Bahrain 2020 silam.
Grosjean dapat keluar dari mobilnya yang terbakar usai crash dengan hanya sedikit luka bakar di bagian lengan.
"Memang, kami mengalami kecelakaan besar baru-baru ini," kata Hamilton, merujuk kecelakaan yang dialami Grosjean.
"Ada mobil terbakar, dan dia bisa selamat. Padahal, banyak orang meregang nyawa karena kasus yang sama di masa lampau."
"Saya pikir, kami menuju ke arah yang tepat," tuturnya memungkasi.
Ironisnya, dunia balap motor baru saja mengalami salah satu tahun terburuk sepanjang sejarah pada 2021 silam.
Setidaknya, ada tiga pembalap yang meregang nyawa di sirkuit pada musim lalu, yakni Jason Dupasquier (Moto3), Hugo Millan (European Talent Cup), dan Dean Berta Vinales (Supersport 300).
Berita Formula 1 lainnya:
Helmut Marko Pertanyakan Motivasi Sebastian Vettel di F1
Valentino Rossi Sadar Diri, Sebut Terlalu Tua untuk Menjajal Balapan F1
Usai Gantikan Sebastian Vettel, Nico Hulkenberg Akui Rindu Balapan F1