- Laporan terbaru mengungkap kehidupan para mekanik di garasi Formula 1 yang sangat berat.
- Jam kerja mekanik semakin panjang karena sistem triple header diberlakukan.
- Covid-19 memperburuk kondisi para mekanik karena ketatnya protokol keseshatan.
SKOR.id - Perkembangan dunia balap Formula 1 (F1) membuat kehidupan para mekanik di garasi semakin berat dari hari ke hari.
Laporan Autosport mengenai beban kerja yang semakin berat dalam beberapa tahun terakhir, terutama ketika pandemi Covid-19 memangkas jarak antar seri balap.
Menurut sang narasumber yang ditulis anonim tersebut, perlombaan triple header atau tiga pekan beruntun di beberapa venue yang diterapkan dalam dua musim terakhir adalah mimpi buruk bagi para mekanik.
"Ketika kalender Formula 1 semakin diperpanjang dan balapan triple header menjadi jamak maka kondisi semakin melelahkan untuk para pekerja di garasi," kata anonim tersebut dalam laporann.
"Jam kerjanya panjang. Mulai dari hari Rabu sebelum balapan hingga Minggu malam setelah seri, yang minimal 12 jam setiap harinya," lanjutnya.
"Anda tidak akan menyadarinya sampai Anda kembali pabrik. Jam kerja normal delapan jam hampir terasa lucu karena terlalu pendek."
"Kenyataannya Anda tidak sadar dengan kehidupan abnormal ini di lintasan sampai tiba saatnya pulang ke rumah."
Kebijakan triple header membuat para mekanik tidak memiliki waktu untuk pemulihan karena terdesak jadwal berikutnya.
Belum lagi dengan keterlambatan jadwal penerbangan atau perbedaan waktu yang membuat para pekerja mengalami jetlag.
"Setelah sesi triple header Meksiko-Brasil-Qatar, kombinasi penerbangan ekonomi, jadwal yang terlambat, dan perbedaan waktu membuat semua orang hancur," jelasnya.
"Dan hal yang paling melelahkan adalah Anda jauh dari orang-orang tercinta dan selama di perjalanan merasa sendirian."
"Anda pun tidak bisa tidur dengan layak ketika pulang di hari Senin yang tentu akan mempengaruhi hubungan secara personal."
"Anda tidak hanya lelah secara mental tetapi juga keletihan secara fisik. Sepanjang musim juga banyak yang cedera. Mereka memang punya dokter tetapi solusi terbaik hanya memberikan pereda nyeri."
Anonim tersebut lantas menyebut bahwa pandemi Covid-19 membuat beban kerja para mekanik semakin berat karena ketatnya protokol kesehatan.
"Beberapa tim tidak ingin tes terlalu pagi. Sebaliknya, mereka menyisakan Anda untuk menunggu sampai selarut mungkin," jelasnya.
"Namun, jika ada masalah dalam hasil tes maka mekanik yang akan dikorbankan untuk tinggal lebih lama dari rumah selama satu hari lagi untuk pergi dan menjalani tes ulang."
Suara hati suporter yang terdalam ❤️ ???????? @InfosuporterID @R_besar @NOAH_ID @iqbaale #timnasindonesia #timnasday #pialaaff #affsuzukicup2020 #yangterdalam pic.twitter.com/yIT0hYBPhp— SKOR.id (@skorindonesia) December 22, 2021
Berita Formula 1 Lainnya:
Sempat Tak Harmonis, Sebastian Vettel Tak Ingin Lupakan Momen bersama Ferrari
Jadi Pembalap Cadangan Ferrari, Mick Schumacher Diharapkan Ikuti Jejak sang Ayah