- Bos McLaren, Andreas Seidl, menyindir sikap bar-bar Christian Horner kepada marshal di F1 GP Qatar 2021.
- Christian Horner menyatakan bahwa sikapnya muncul karena tekanan persaingan Red Bull Racing dengan Mercedes yang kian memanas.
- Namun, Andreas Seidl menyebut bahwa persaingan bukan alasan untuk tidak menghargai pihak pendukung balapan.
SKOR.id - Bos McLaren, Andreas Seidl, memberikan komentar bernada sindiran atas sikap Christian Horner selaku pimpinan tim Red Bull Racing setelah F1 GP Qatar 2021.
Kronologi kejadian bermula dari Max Verstappen yang mendapat penalti lima grid sehingga harus start dari posisi ketujuh pada GP Qatar 2021.
Max Verstappen dianggap bersalah karena melanggar kibaran ganda bendera kuning saat terjadi insiden dengan mobil Pierre Gasly (AlphaTauri) di sesi kualifikasi.
Christian Horner yang kesal lantas melontarkan kata-kata makian kepada marshal yang bertugas mengibarkan bendera kuning saat kualifikasi di Sirkuit Losail.
Akibat ulahnya, Horner mendapat peringatan dari steward FIA dan kemudian meminta maaf kepada pihak terkait dan juga publik.
Horner menjelaskan bahwa alasan di balik sikapnya tersebut karena imbas dari persaingan panas Red Bull Racing dengan Mercedes.
Dari klasemen pembalap Max Verstappen tengah ditempel oleh Lewis Hamilton. Kondisi sebaliknya terjadi di klasemen konstruktor di mana Mercedes unggul atas Red Bull Racing.
Melihat tingkah Christian Horner, Andreas Seidl yang juga menjabat sebagai pimpinan tim balap F1 hanya bisa geleng-geleng kepala.
Seidl memberikan komentar bernada sindiran atas sikap bar-bar Horner yang menurut Seidl tidak mungkin dilakukan oleh tim McLaren yang dipimpinnya.
"Jika Anda melihat semua yang sedang berlangsung saat ini, jelas sekali banyak yang dipertaruhkan," ucap Seidl dilansir dari Autosport.
"Ini berbeda dengan pertarungan yang kami hadapi di belakang yang oleh para fans dianggap cukup bagus karena pada akhirnya menjadi hiburan."
"Namun, saya merasa beberapa komentar yang kita semua lihat akhir-akhir ini adalah sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan datang di situasi seperti ini," ujarnya.
"Apa pun yang terjadi, entah tengah berjuang untuk menang atau berada di posisi terakhir, Anda tetap harus menghormati kompetitor, FIA, dan F1," Andreas Seidl menekankan.
Sementara itu, kompetisi F1 2021 tinggal menyisakan dua seri yang akan digelar di kawasan Timur Tengah.
GP Arab Saudi yang jadi seri ke-21 bakal diselenggarakah di Sirkuit Jeddah Corniche pada 3-5 Desember 2021.
Max Verstappen berpeluang mengunci gelar juara dunia F1 2021 pada seri tersebut asal pulang dari GP Arab Saudi dengan keunggulan minimal 26 poin atas Lewis Hamilton.
Jika skenario itu tak terjadi, maka penentuan gelar juara dunia F1 2021 bakal berlangsung di seri pamungkas.
Seri penutup F1 2021 dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 10-12 Desember mendatang.
5 Pesepak Bola yang Lebih Memilih Uang daripada Kariernya, Ada Mantan Pemain Chelsea
Klik link untuk baca https://t.co/phcar7N1ce— SKOR.id (@skorindonesia) November 26, 2021
Berita Formula 1 Lainnya:
Max Verstappen Bisa Segel Juara Dunia F1 2021 di GP Arab Saudi, Ini Syaratnya
Hasil Kualifikasi F1 GP Qatar 2021: Tampil Sempurna, Lewis Hamilton Rebut Pole Position