- Fernando Alonso memiliki alasan tersendiri di balik jebloknya penampilannya di Formula 1 2021.
- Ia menyebut ketatnya regulasi F1 sebagai biang kerok yang membuatnya sulit berimprovisasi.
- Alonso lantas membandingkannya dengan dua ajang balap mobil yang pernah diikutinya.
SKOR.id - Pembalap Alpine F1, Fernando Alonso, menyalahkan regulasi F1 sebagai biang kerok performanya yang jeblok musim ini.
Setelah malang melintang di berbagai ajang balap mobil, Fernando Alonso akhirnya kembali beraksi di Formula 1 (F1) musim ini.
Ekspektasi tinggi menanti sang pembalap. Apalagi, ia berstatus sebagai dua kali juara dunia.
Apa daya, penampilan Alonso musim ini jauh di bawah standar. Dari dua balapan yang telah dilakoninya, tak sekalipun dirinya masuk lima besar.
Dilansir dari Motorsport, Alonso mengungkap alasan di balik penurunan performanya tersebut.
Pembalap berpaspor Spanyol tersebut berdalih bahwa F1 terlalu ketat menerapkan regulasi sehingga tak ada ruang baginya untuk berimprovisasi.
"F1 adalah lingkungan yang sangat tertutup. Anda mengulang rutinitas sama setiap dua pekan," ujar pembalap kelahiran Oviedo tersebut.
"Gaya balapan Anda akan sama selama bertahun-tahun. Mereka mengatakan kepada Anda apa yang harus dikerjakan, di mana harus menghemat ban, dan sebagainya."
"Semua terkontrol sehingga Anda tidak dapat berimprovisasi pada banyak hal di pekan balapan," ia menambahkan.
Alonso lantas membandingkannya dengan dua ajang balap mobil yang pernah dia ikuti, yakni Le Mans 24 dan Indianapolis 500.
"Ada banyak hal yang bisa Anda pelajari dari pengalaman lain, jauh dari Formula 1," ujar pembalap berusia 39 tahun tersebut.
"Di balap ketahanan, Anda harus menjadi diri sendiri, lebih dari balapan mobil lain. Bahkan, setiap kali Anda melompat ke mobil, Anda harus berbagi lebih banyak lagi dengan rekan setim."
"Ada banyak lagi pekerjaan tim dalam balap ketahanan dibandingkan Formula 1, sehingga ada hal-hal yang Anda pelajari dan Anda ambil pendekatan berbeda untuk ke depannya," kata Alonso menambahkan.
Meski awalnya tak punya pengalaman di balap ketahanan, Alonso langsung bersinar pada musim perdananya membalap di Le Mans 24.
Ia langsung menyabet gelar juara dalam dua tahun berturut-turut, yakni pada 2018 dan 2019 bersama Toyota.
Alonso pun pernah menjajal ajang bergengsi, Reli Dakar, pada musim lalu hanya sekadar menyalurkan rasa penasarannya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Formula 1 lainnya:
Daniel Ricciardo Optimistis McLaren Juara Dunia F1 tapi Bukan pada 2021