- Meski bergelimang rekor, Lewis Hamilton mengatakan musim ini adalah salah satu yang tersulit.
- Pandemi Covid-19 membuat Lewis Hamilton dan para pembalap lain harus menjalani 17 balapan dalam 23 pekan.
- Pada akhir musim ini, Lewis Hamilton harus melewatkan GP Sakhir karena terinfeksi Covid-19.
SKOR.id - Formula 1 (F1) 2020 menjadi salah satu yang terindah untuk Lewis Hamilton.
Betapa tidak, musim ini, pembalap Mercedes-AMG Petronas tersebut bergelimang rekor, termasuk menyamai catatan tujuh gelar juara dunia milik Michael Schumacher.
Namun secara umum, Lewis Hamilton mengaku tak terlalu senang dengan gelaran F1 2020. Bahkan, ia menyebut ini merupakan salah satu musim tersulit.
Kesulitan tersebut tak berasal dari dalam lintasan, melainkan dari luar lintasan. Pandemi Covid-19 membuat musim balap terlambat.
Seharusnya dimulai pada Maret tahun ini, F1 2020 baru diselenggarakan Juli 2020.
Para pembalap, termasuk dirinya harus menjalani kalender balapan yang sangat padat. Bayangkan, mereka wajib menjalani 17 balapan dalam 23 pekan.
Puncak dari kesulitan Lewis Hamilton saat dia terinfeksinya Covid-19. Itu membuatnya harus melewatkan GP Sakhir.
Beruntung, saat ia dinyatakan positif Covid-19, dirinya sudah mengunci gelar juara dunia ketujuh.
"Saya rasa hampir tidak mungkin untuk mengatakan mana yang lebih sulit dari yang lain karena setiap tahun Anda akan menghadapi sesuatu yang berbeda," ucap Lewis Hamilton.
"Namun, untuk tahun ini, saya akui merupakan yang tersulit sepanjang sejarah. Kami semua tahu, tahun ini semua harus menghadapi isolasi," ujarnya.
Dia juga mengatakan, 2020 menjadi musim yang sulit dilupakan. Betapa tidak, ia mendominasi musim dengan keunggulan 124 poin atas runner-up Valtteri Bottas.
Selain itu, keterlibatannya dalam gerakan "Black Lives Matter" juga membuat musim ini terasa berbeda untuknya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Lewis Hamilton lainnya:
Inilah Faktor Utama Kekalahan Max Verstappen dari Lewis Hamilton