- Dua musim lalu, Mercedes bermasalah dengan manajemen ban bila turun di cuaca panas.
- Sejumlah tantangan akan muncul di Catalunya mulai ban hingga cuaca yang berbeda dengan waktu GP Spanyol tahun-tahun sebelumnya.
- Lewis Hamilton memenangi GP Spanyol pada 2014, 2017, 2018, dan 2019.
SKOR.id - Kendati mampu menempatkan Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas finis di posisi kedua (P2) dan P3 pada GP 70th Anniversary, akhir pekan lalu, ternyata tidak smua strategi Tim Mercedes-AMG Petronas berjalan lancar di Sirkuit Silverstone, Inggris.
Untuk lomba putaran kelima Kejuaraan Dunia Formula 1 (F1) 2020 itu, Pirelli selaku pemasok tunggal ban menyediakan ban C2, C3, dan C4 yang memiliki kompon lebih lunak dibanding ban untuk lomba sebelumnya di trek yang sama (C1, C2, C3).
Konsekuensinya, tekanan minimal angin ban untuk GP 70th Anniversary sudah pasti lebih tinggi dibanding lomba sebelumnya, GP Inggris, saat Lewis Hamilton menang dengan tiga ban dan Valtteri Bottas finis ke-11 karena sempat pecah ban.
Untuk menghindari pecah ban depan kiri seperti yang dialami Hamilton dan Bottas, para teknisi Mercedes mengembangkan setingan bagian belakang sasis Mercedes F1 W11 yang berdampak pada cepat ausnya ban kanan belakang baik mobil Hamilton maupun Bottas.
Kondisi tersebut juga sangat dipengaruhi tingginya suhu lintasan dibanding lomba sebelumnya.
Problem seperti ini alami Mercedes pada F1 2018 lalu. Kendati Hamilton mampu sembilan kali menang (dari total 19 lomba) serta menjadi juara dunia pembalap dan Mercedes di konstruktor, saat itu mereka kesulitan dengan manajemen ban dalam lomba panas.
Akhir pekan ini, 15-16 Agustus 2020, lomba putaran keenam, GP Spanyol, akan berlangsung di Sirkuit Catalunya. Tiga tahun terakhir, Lewis Hamilton mampu memenangi lomba di Catalunya.
Namun yang patut dicatat, jika kalender tidak diubah karena ada pandemi Covid-19, GP Spanyol selalu digelar pada pertengahan Mei alias di musim semi. Praktis, suhu udara tidak setinggi musim panas seperti saat ini.
Seperti Silverstone, Catalunya juga memiliki sejumlah tikungan cepat dan lambat. Bila bagian tengah Silverstone lebih teknis, Catalunya memiliki lintasan lurus lebih dari 1 km dengan permukaan trek yang tidak sama.
Karakter Catalunya juga lebih cepat dibanding Silverstone. Di Catalunya, pembalap bisa menekan habis pedal gas (full throttle) hingga 72 persen per lapnya yang hanya 4,655 km.
Bandingkan dengan Silverstone yang memiliki lintasan lebih panjang (5,891km) tapi pembalap hanya bisa full throttle sekitar 70 persen per lapnya.
Dengan perbedaan lintasan dan suhu yang lebih tinggi dibanding tahun lalu, Andrew Shovlin selaku Chief Race Engineer Mercedes dan para teknisinya harus segera menemukan solusi jika tidak ingin sasis W11 "lebih menderita" di Catalunya.
Satu lagi yang mungkin bisa jadi masalah Mercedes, Pirelli akan kembali menurunkan ban C1, C2, dan C3 -- seperti untuk GP Inggris -- di Catalunya nanti.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Mercedes Lainnya:
F1 70th Anniversary GP: Ban Jadi Masalah Utama Duo Mercedes
Mercedes Anggap Red Bull dan Max Verstappen Ancaman dalam Perebutan Gelar
Menekan Mercedes Jadi Strategi Max Verstappen Raih Kemenangan di F1 70th Anniversary GP