- CEO F1, Chase Carey, menegaskan pihaknya tak akan membatalkan persiapan lomba sekalipun ada staf atau tim yang terinfeksi Covid-19.
- Setiap tim diharapkan memiliki prosedur evakuasi dan perawatan staf yang positif terinfeksi Covid-19.
- F1 akan menerapkan standar kesehatan yang sangat ketat sejak perjalanan menuju sikuit hingga seri berakhir.
SKOR.id - Formula 1 (F1) mengumumkan jadwal revisi terbaru untuk musim 2020, Selasa (2/6/2020), diiringi berbagai aturan terkait virus corona (Covid-19).
Salah satunya adalah F1 2020 akan tetap berlanjut meskipun di tengah jalan ada staf maupun pembalap tim yang terinfeksi corona.
Regulasi tersebut akan diberlakukan setelah belajar dari pembatalan F1 Grand Prix Australia 2020 secara mendadak, pertengahan Maret lalu.
Berita F1 Lainnya: Resmi, F1 Rilis Jadwal Terbaru 8 Seri Perdana Musim 2020
"Jika ada seorang staf yang positif terinfeksi Covid-19, tidak akan membuat balapan dibatalkan," ujar CEO F1, Chase Carey, dilansir dari formula1.com.
"Kami mendorong setiap tim untuk menyusun prosedur tertentu hingga ketika ada staf yang positif Covid-19, langsung dikarantina."
"Tim harus mampu menyediakan akomodasi hotel untuk karantina serta staf cadangan yang kelak menggantikan (posisi pasein)."
Chase Carey menegaskan, skenario itu tetap berlaku jika ada tim yang mundur dari balapan karena ada staf yang terinfeksi.
"Satu hal yang harus kami pertimbangkan dan selesaikan segera adalah bagaimana jika terlalu banyak yang terinfeksi," katanya.
"Jika tim memutuskan untuk mundur, balapan tetap lanjut. Kami akan siapkan prosedur agar infeksi ini tidak menimbulkan pembatalan (seri)."
Pria berkebangsaan Italia tersebut menegaskan, keputusan ini telah mendapat persetujuan dari pihak-pihak terkait, melalui pertimbangan matang.
"Kami tidak akan terus berjalan jika tak punya prosedur, keahlian, dan kapabilitas untuk mewujudkan lingkungan yang aman."
Chase Carey menegaskan jika pihaknya akan memberlakukan standar kesehatan yang sangat ketat sebelum balapan berlangsung.
Bahkan, FIA telah menyusun draft setebal 80-90 halaman, berisi pedoman di sirkuit misalnya seputar makanan, toilet, hingga pergantian jadwal.
Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penyelenggara guna menghindari penyebaran Covid-19 saat F1 2020 kembali bergulir, 3-5 Juli di Austria.
"Kami akan mengetes (setiap staf dan pembalap) sebelum masuk area sirkuit. Mereka juga dites ulang per dua hari," ujar Chase Carey.
"Mungkin terkesan seperti hidup dalam sebuah gelembung sejak naik pesawat. Akan ada pemantauan soal transportasi dari sirkuit ke hotel dan sebaliknya."
"Selain itu, juga akan ada petugas yang bertugas untuk mengatur proses tersebut untuk memastikan standar keselamatan dan jaga jarak, berjalan."
Terkait aturan jaga jarak, FIA menganjurkan setiap staf untuk menjaga jarak sekitar dua meter, satu sama lain.
"Ketika para pembalap masuk pit untuk mengganti empat ban hingga tak mungkin menjaga jarak, kami akan memikirkan lagi prosedurnya."
Sebelumnya, F1 2020 batal melakoni balapan perdana di Austria, 13-15 Maret lalu, karena salah satu staf McLaren positif terinfeksi Covid-19.
Berita F1 Lainnya: Mercedes Menolak F1 Menerapkan Konsep Start Terbalik
Alhasil, satu per satu seri dibatalkan demi menjaga keselamatan dan kesehatan semua orang yang terlibat dalam penyelenggaraan F1.
Setelah dua bulan bernegosiasi dan berkonsultasi dengan berbagai pihak, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), F1 mengambil langkah berani.
Dengan keputusan ini, F1 2020 akan kembali bergulir Juli nanti. Selain dipastikan tanpa penonton langsung, balapan akan tetap berjalan.